Kamis, 15 Januari 2015

Tumbuhan Berkeping Dua (dikotil)

Tumbuhan Berkeping Biji Dua / Dikotil (Dicotyledonae)
Ciri-ciri tumbuhan berkeping dua adalah sebagai berikut:
Ciri-ciri tumbuhan dikotil atau berkeping dua, selain dapat dilihat dari jumlah keping bijinya juga dapat dilihat dari bentuk, akar, daun, dan bunganya. Dari segi akar, tumbuhan dikotil mempunyai akar tunggang. Pada akar ini terdapat kambium, sehingga dapat berkembang biak menjadi besar. Dari segi batang, tumbuhan dikotil memiliki kambium. Kambium ini terletak secara teratur di antara dua jaringan pengangkut, yaitu xilem dan floem. Kegiatan kambium mengarah pada pembentukan jaringan baru secara melintang sehingga menyebabkan diameter batang membesar.

Bentuk daun tumbuhan dikotil beraneka ragam. Biasanya, panjang daunnya hampir sama dengan lebar daunnya. Tulang daunnya ada yang menyirip dan ada pula yang menjari. Daunnya terletak pada batang atau cabang yang tersebar berhadap-hadapan atau berkarang. Bagian-bagian bunga pada tumbuhan dikotil terdiri dari kelopak, mahkota, putik, dan benang sari. Biasanya kelopak, kelopak, mahkota, dan benang sari berjumlah 2, 4, 5, atau kelipatannya, sedangkan putiknya hanya satu.



Suku-suku berikut jenis-jenis tumbuhan dikotil diantaranya:
1.    Suku getah-getahan (Euhorbiaceae), misalnya: singkong, jarak, karet, puring
Ciri dari suku getah-getahan (Euphorbiaceae) adalah bila tubuhnya dilukai akan mengeluarkan getah berwarna putih. Beberapa contoh tumbuhan suku getah-getahan, antara lain:
  1. Karet, yang diambil getahnya,
  2. Singkong, diambil umbi akarnya untuk dikonsumsi manusia sebagai sumber karbohidrat,
  3. Jarak, diambil bijinya untuk dibuat minyak,
  4. Puring, merupakan tanaman perdu dan dipelihara sebagai tanaman hias.


2.    Suku polong-polongan (Leguminosae), misalnya: putri malu, petai, flamboyan, kembang merak, kacang kedelai, kacang tanah
Tumbuhan yang masuk dalam suku kacang-kacangan dapat dilihat pada mahkota bunganya yang berbentuk kupu-kupu. Selain itu, dapat pula dilihat dari jenis buahnya yang merupakan buah polong dan akarnya yang berbintil-bintil. Tumbuhan yang termasuk suku kacang-kancangan, antara lain:

  1. Kacang tanah, kedelai, dan kacang hijau yang merupakan sumber protein dan lemak nabati,
  2. Turi, yang dapat dimanfaatkan sebagai sayuran,
  3. Orok-orok, yang sangat baik bila dimanfaatkan sebagai pupuk hijau.

3.    Suku terung-terungan (Solanaceae), misalnya: kentang, terong, tomat, cabai, kecubung
Untuk mengetahui suatu tumbuhan masuk dalam Suku Terung-terungan (Solaneceae) atau tidak, dapat dilihat pada bunga dan buahnya. Bunga Suku Terung-terungan (Solaneceae) berbentuk bintang atau terompet sedangkan buahnya merupakan buah buni atau buah kotak. Contoh tumbuhan Suku Terung-terungan (Solaneceae)adalah:
  1. Kentang, umbi batangnya merupakan sumber karbohidrat,
  2. Terung, buahnya dapat dibuat sayur
  3. Tomat, buahnya sumber vitamin C yang bermanfaat bagi tubuh,
  4. Cabai, buahnya dinanfaatkan sebagai bumbu.

4.    Suku jeruk-jerukan (Rutaceae), misalnya: jeruk manis, jeruk bali
Tumbuhan Suku Jeruk-jerukan (Rutaceae) berupa terna atau perdu. Biasanya, bunga Suku Jeruk-jerukan (Rutaceae) berwarna putih dan berbau harum. Buahnya merupakan buah buni. Tumbuhan ini dipelihara untuk diambil buahnya. Buah jeruk banyak mengandung vitamin C dan bermanfaat bagi kesehatan. Contoh Suku Jeruk-jerukan (Rutaceae) adalah limau (Citrus linum) dan kamkuat (Citrus japonica).

5.    Suku kapas-kapasan (Malvaceae), misalnya: kembang sepatu, kapas
umbuhan Suku Kapas-kapasan (Malvaceae) berupa terna atau perdu. Tumbuhan ini ada yang dijadikan sebagai tanaman hias karena bunganya indah, misalnya bunga sepatu. Ada pula yang ditanam untuk dimakan, misalnya okra (hibiscus esculentus). Buah okra yang masih muda dimasak sebagai sayur. Jenis lainnya adalah pohon kapas (Gossypium arborescens) yang ditanam untuk diambil seratnya.

6. Suku jambu-jambuan (Mirtaceae), misalnya: cengkih, jambu biji, jambu air, jambu monyet, jamblang


7. Suku komposit (Compositae), misalnya: bunga matahari, bunga dahlia, bunga krisan  




Tidak ada komentar:

Posting Komentar